Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 24, 2020

MIND MAP LANDASAN DAN PRINSIP PENGUATAN INTEGRITAS

Gambar
 

Narasi pendek tentang hukuman di sekolah menurut saya dan bagaimana efeknya jangka panjang

  Saya adalah mantan guru honorer yang mengajar bahasa Bahasa Indonesia di sebuah sekolah swasta di Kabupaten subang, jawabarat. Tidak mudah mengajar bahasa indonesia di sekolah swasta karena kebanyakan siswa menganggap bahasa indonesia tidak penting. Tentu saja hal ini menimbulkan beberapa permasalahan, terutama masalah  attitude .        Pada suatu hari, ketika saya mengajar bahasa indonesia di kelas X, saya  sudah tidak bisa menahan emosi saya lagi. Setiap kali mengajar kelas ini, mereka selalu membuat masalah. Dan hari ini mereka saling memukul dengan buku LKS. Karena sudah keterlaluan hingga memukul anak perempuan, saya mengambil LKS anak tersebut sambil menangis dan merobek-robeknya. Seluruh siswa terdiam melihat tindakan saya. Saya pun lari keluar dari kelas.        Dan sejak saat itu, setiap kali saya mengajar, mereka tidak bertingkah lagi. Meski mereka tidak meminta maaf, saya sadar saya yang salah, sehingga saya yang meminta maaf dan mengganti LKS yang sobek tersebut. Efek da

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Selama ini kita hanya mengandalkan hukuman dan hadiah agar anak berperilaku baik atau berintegritas padahal cara yang seperti itu justru akan mendorong anak untuk berkamuflase dan berperilaku baik untuk menghindar dari hukuman dan mendapatkan  reward . Artinya kemurnian dan keihklasan dirinya untuk berperilaku baik berkurang, seharusnya kesadaran bahwa berbuat baik itu akan menguntungkan dirinya maupun orang lain.   JAWABAN SOLUSI Berdasarkan kemampuan kognitifnya, anak sekolah dasar memasuki tahap operasional konkret. Anak-anak masih belum berpikir seperti orang dewasa. Pada tahap ini mereka dapat membentuk konsep , melihat hubungan, dan memecahkan masalah, tetapi hanya sejauh mereka melibatkan objek dan situasi yang sudah dikenal. Anak-anak sekolah dasar juga beralih dari pemikiran egosentris ke pemikiran yang tidak terpusat atau objektif. Pemikiran tidak terpusat memungkinkan anak-anak melihat bahwa orang lain dapat mempunyai presepsi yang berbeda dari mereka. Misalnya anak-anak yan

pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan

  memiliki kepribadian dan karakter di bawah ini: Jujur Memiliki komitmen Menghargai waktu Memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup Termotivasi untuk menuntaskan beban tugas Sehingga akan dapat memunculkan beberapa manfaat integritas bagi seorang pekerja sebagai berikut: Manfaat secara fisik, pekerja yang memiliki integritas cenderung merasakan manfaat pada fisiknya. Misalnya merasa lebih sehat dan bugar dalam melakukan pekerjaannya. Manfaat secara intelektual, pekerja yang berintegritas umumnya lebih mampu mengoptimalkan kemampuannya ketimbang pekerja yang munafik, suka menjilat dan menusuk koleganya dari belakang. Manfaat secara emosional, pekerja yang memiliki integritas juga memiliki motivasi, sadar diri, solidaritas tinggi, empati, simpati, dan emosi yang stabil. Manfaat secara spiritual, pekerja yang memiliki integritas cenderung lebih bijaksana dalam memaknai segala pengalaman hidupnya. Manfaat secara sosial, pekerja yang memiliki integritas akan lebih mudah dalam menjalin hubunga

FORMAT EVALUASI

  FORMAT EVALUASI SIKAP/PERILAKU SISWA   Nama         : …………………………        Tahun Pelajaran        :   2020/2021 Kelas          : X TSM                                         Mata Pelajaran           :   BAHASA INDONESIA Semester    : 1 ( SATU )                                  Satuan Pendidikan : SMK 1 LPPM CIASEM   Skala Penilaian         5 = Selalu                  : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan setiap saat. 4 = Sering                  : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan dalam                                  Frekuensi yang tinggi. 3 = Kadang-kadang: Bilamana sebuah perbuatan dilakukan tidak sering namun lebih                                   Dari jarang. 2 = Jarang                : Bilamana sebuah perbuatan dilakukan berulang dan dalam                                   Frekuensi yang rendah. 1 = Tidak pernah     : Bilamana sebuah perbuatan tidak pernah dilakukan sama sekali.   NO ASPEK EVALUASI